Edukasi pembuatan pinisi

Edukasi pembuatan pinisi

Pembuatan kapal Pinisi di Indonesia umumnya dilakukan oleh masyarakat di Desa Tana Beru, Ara, Lemo-Lemo, dan Batu Licin di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, yang merupakan warisan dari suku Makassar. Prosesnya meliputi penentuan hari baik, penebangan, pengeringan, dan pemotongan kayu, perakitan menggunakan pasak kayu (tanpa paku), pendempulan, pemasangan tiang layar, dan peluncuran ke laut yang seringkali melibatkan upacara adat dan ritual tertentu.

Keunggulan Edukasi Pembuatan Kapal Pinisi

• Pemilihan Kayu Berkualitas
  Memahami jenis-jenis kayu lokal seperti kayu bitti, kayu jati, dan kayu lainnya yang sesuai untuk setiap bagian kapal dengan karakteristik dan kekuatan yang berbeda.
• Warisan Budaya
  Melestarikan kearifan lokal dan tradisi maritim yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya masyarakat Sulawesi Selatan selama berabad-abad.
• Keterampilan Generasi Mendatang
  Memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk mempelajari keahlian yang hampir punah ini sehingga tradisi pembuatan kapal Pinisi dapat terus berkelanjutan.